Story of Rabbit and Bear

Once upon a time, there lived as friends, a bear and a rabbit. The rabbit is a good shot. In contrary, the bear is always clumsy ad could not use the arrow to good advantage.
One day, the bear called over the rabbit and asked the rabbit to take his bow and arrows and came with bear to the other side of the hill. The rabbit was fearing to arouse the bear’s anger so he could not refuse it. He consented and went with the bear and shot enough buffalo to satisfy the hungry family. Indeed he shot and killed so many that there was lots of meat left after the bear and his family had loaded themselves and packed all they could carry home.
The bear was very gluttonous and did not want the rabbit to get any of the meat. Th e rabbit could not even taste the blood from the butchering as the bear would throw earth on the blood and dry it up. The poor rabbit would have to go home hungry after his hard day’s work.
The bear was the father of five children. The youngest child was very kind to the rabbit. He was very hearty eater. The mother bear always gave him an extra large piece of meat but the youngest child did not eat it. He would take it outside with him and pretended to play ball with the meat. He kicked toward the rabbit’s house and when he got close to the door he would give the meat with such a great kick. The meat would fly into the rabbit’s house. In this way, the poor rabbit would get his meal unknown to the papa bear.


Kisah Kelinci dan Beruang

Suatu hari hidup sebuah teman, beruang dan kelinci. Kelinci mempunyai tembakan yang bagus. Sebaliknya, beruang selalu kikuk tidak bisa menggunakan tanda panah untuk keuntungan yang baik.
Suatu hari, beruang memanggil dan meminta kelinci-kelinci untuk mengambil busur dan panah dan ikut dengan beruang ke sisi lain dari bukit. Kelinci itu takut beruang marah jadi dia tidak bisa menolaknya. Dia setuju dan pergi bersama beruang untuk dan menembak kerbau yang cukup untuk memenuhi keluarga yang lapar. Memang ia menembak dan membunuh begitu banyak dan  ada banyak daging yang tersisa setelah beruang dan keluarganya telah dimuat diri dan mengepak semua yang bisa mereka bawa pulang.
Beruang itu sangat rakus dan tidak ingin kelinci mendapatkan daging. Kelinci bahkan tidak biasa merasakan darah dari sembelihan beruang. Beruang akan melemparkan tanah di darah dan membiarkannya kering. Kelinci miskin harus pulang lapar setelah bekerja keras.
Beruang itu adalah ayah dari lima anak. Anak bungsu sangat baik terhadap kelinci. Dia pemakan sangat hangat. Ibu beruang selalu memberinya sepotong daging ekstra besar namun anak bungsu tidak memakannya. Dia akan membawanya keluar dengan daging itu dan pura-pura bermain bola dengan daging itu. Dia menendang ke arah rumah kelinci dan ketika ia mendekat ke pintu, ia akan memberikan daging dengan tendangan yang hebat. Daging akan terbang ke rumah kelinci. Dengan cara ini,kelinci miskin akan mendapatkan makanannya tidak diketahui beruang papa.

0 comments:

Post a Comment

Beri Komentar Dengan Pos Ini Ya.... ^_^

Aturan Komentar :
1. Jangan SPAM
2. Jangan Memberikan Link Aktif
3. Jangan Berkata Jorok !!!

Follow Twitter / Facebook Admin Ya.....
Supaya Sering2 Nge-Post ^_^

 
Top